(RPP)
Nama Sekolah : SMP PENAWAJA TALANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/2
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 1 x 20
menit
Standar Kompetensi : 9. Memahami isi berita
Kompetensi Dasar : 9.1.Menemukan pokok-pokok
berita (apa, siapa, di mana,
I. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
pembelajaran ini, siswa mampu
• menemukan
pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana).
v Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian
( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
II. Materi Ajar
Cara menemukan pokok-pokok berita dan implementasinya
III. Metode
Pembelajaran
– Contoh –
Latihan
– Tanya jawab
– Diskusi
IV.
Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan
Awal
§ Apersepsi :
F Bertanya jawab tentang tema ”Teknologi” dan
hal-hal yang harus diperhatikan
F Bertanya jawab tentang topik berita yang
disukai siswa
§ Memotivasi :
F • menemukan pokok-pokok berita
B. Kegiatan
Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F mampu bercerita dengan urutan yang
baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan mimik yang tepat
F melibatkan peserta didik mencari informasi
yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka
sumber;
F menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
F memfasilitasi terjadinya interaksi
antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya;
F melibatkan peserta didik secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran.
F memfasilitasi peserta didik dapat menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, dan bagaimana)
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F memfasilitasi Peserta didik Mendengarkan pembacaan teks
berita
F Bertanya jawab tentang
pokok-pokok berita yang didengar
F Mendengarkan teks berita
pada latihan
F Mengidentifikasi
kata-kata kunci
F Mengidentifikasi
pokok-pokok berita berdasarkan kata-kata kunci
F Menjawab pertanyaan
tentang isi teks
F Membuat pertanyaan lain
tentang isi teks
F Menyampaikan kembali isi
berita secara lisan
F memfasilitasi peserta didik melalui pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis;
F memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
F memfasilitasi peserta didik membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan
hasil kerja individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
F memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan
peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan
bahasa yang baku dan benar;
Ø membantu menyelesaikan masalah;
Ø memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø memberi informasi untuk bereksplorasi lebih
jauh;
Ø memberikan motivasi kepada peserta didik yang
kurang atau belum berpartisipasi aktif.
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diktahui siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
F bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
F melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran;
F merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
F Memberikan penguatan materi yang baru
dibelajarkan
F Menyimpulkan cara menemukan pokok-pokok berita dan
mengemukakan kembali berita
V.
Sumber/Bahan/Alat
§ Teks berita dari surat kabar yang dibacakan
§ Buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
VI. Penilaian
§ Penilaian dilaksanakan selama proses dan
sesudah pembelajaran
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Instrumen
|
|
· Mampu menemukan
pernyataan-pernyataan yang merupakan jawaban dari pertanyaan pokok-pokok
berita
· Mampu menuliskan
pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar
|
Tes lisan
Tes tulis
|
Uraian
Uraian
|
§ Kemukakan secara lisan
pokok-pokok berita yang terdapat di dalam berita yang kamu dengarkan!
§ Tuliskan pokok-pokok
berita dengan singkat!
|
Ratusan Karyawan Keracunan Nasi
Bungkus
GARUT – Karyawan PT Angin Ribut keracunan
saat jam makan siang pada hari Rabu (12/3/2016). Para karyawan merasakan
mual-mual setelah santap siang nasi bungkus di lingkungan pabrik dodol, yang
berlokasi di Jalan Proklamasi No. 97. Menurut salah seorang karyawan PT Angin
Ribut tersebut, para karyawan biasa makan siang yang diberikan oleh perusahaan.
Selang dua jam, semua karyawan merasakan hal yang sama. Sakit yang melilit di
sekitar perut. Mereka muntah-muntah lalu pingsan di tempat kerja. Bahkan, ada
beberapa karyawan yang kejang-kejang. Kesaksian tersebut diceritakan oleh Rizal
Padilah (25), yang hingga sekarang masih dirawat di Rumah Sakit Kadungora,
Garut. Humas PT Angin Ribut menginformasikan, korban yang dirawat akibat
keracunan nasi bungkus tersebut berjumlah 350 orang. Kemudian, pihak Rumah
Sakit Kadungora mengabarkan ada empat orang karyawan yang tewas akibat
keracunan tersebut. Hingga
saat ini, polisi masih menyelidiki kasus keracunan makanan itu. Apakah nasi
bungkus itu mengandung racun atau tidak. (RT)
sumber: Garut News, 12 Maret 2016
- Apa yang terjadi
di PT Angin Ribut?
Ada peristiwa keracunan makanan. - Siapa yang
keracunan makanan dalam kejadian itu?
Para karyawan PT Angin Ribut. Ada 350 orang karyawan yang dirawat karena keracunan makanan. Empat orang tewas. - Di mana peristiwa
keracunan makanan itu terjadi?
Di Garut. Di lingkungan pabrik dodol. Di Jalan Proklamasi No. 97. - Kapan peristiwa
keracunan makanan itu terjadi?
Saat para karyawan makan siang pada hari Rabu (12/03/2014). - Kenapa peristiwa
keracunan itu terjadi?
Para karyawan biasanya makan siang nasi bungkus yang diberikan oleh perusahaan. Mereka tidak tahu kalau nasi bungkus yang dimakannya itu beracun. - Bagaimana
peristiwa keracunan itu terjadi?
Saat itu karyawan sedang santap siang di perusahaan pada jam istirahat. Selang 2 jam setelah makan siang, perut mereka menjadi sakit. Mereka mual-mual dan muntah-muntah lalu pingsan. Kemudian, pihak perusahaan membawa para karyawan ke rumah sakit terdekat.
Bentuk
tes: lisan dan tertulis
No
|
Aspek Penilaian
|
Bobot
|
Nilai
|
1
|
Menemukan
pokok-pokok berita
a. Tepat (3)
b. Kurang tepat
(2)
c. Tidak tepat (1)
|
5
|
|
2
|
Mengemukakan
kembali berita
a. Baik (3)
b. Kurang baik
(2)
c. Tidak baik (1)
|
5
|
|
3
|
Menjawab
pertanyaan tentang isi berita
a. Semua benar (3)
b. Sebagian besar
benar (2)
c. Sebagian besar
salah (1)
|
5
|
Keterangan
Skor
maksimum 3 (3 × 5) = 45
Nilai
akhir : Skor yang diperoleh
X 100
Skor
maksimak
Mengetahui,
Kepala SMP
Penawaja Talang
( )
NIP / NIK :
|
Tegal, 12
Januari 2016
Guru Mapel Bhs Indonesia.
(
Ahmad Fajri Najib, S.Pd )
NIP / NIK : 1513500093
|
MATERI AJAR
BERITA
Dasar-dasar Berita
1. Definisi Berita
Secara Etimologi atau asal-usul terbentuknya sebuah kata, kata berita diambil dari bahasa Sansekerta yang berbunyi Vrita atau Vritta yang berarti ada atau terjadi. Dalam bahasa Inggris, berita disebut news. Menurut A.K Muda dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: 116, Berita dapat didefinisikan sebagai:
a. keterangan tentang peristiwa yang hangat,
b. (suatu) kabar,
c. Cerita tentang kejadian yang menarik dan masih baru.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu kabar cerita yang berisi kejadian atau peristiwa yang ada atau terjadi dan bersifat hangat serta menarik.
1. Definisi Berita
Secara Etimologi atau asal-usul terbentuknya sebuah kata, kata berita diambil dari bahasa Sansekerta yang berbunyi Vrita atau Vritta yang berarti ada atau terjadi. Dalam bahasa Inggris, berita disebut news. Menurut A.K Muda dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: 116, Berita dapat didefinisikan sebagai:
a. keterangan tentang peristiwa yang hangat,
b. (suatu) kabar,
c. Cerita tentang kejadian yang menarik dan masih baru.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu kabar cerita yang berisi kejadian atau peristiwa yang ada atau terjadi dan bersifat hangat serta menarik.
2. Pokok-Pokok Berita
Pokok berita dikenal dengan istilah 5W+1H. 5W+1H
adalah rumus yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mencari
inti pokok berita, mengembangkan berita atau sebuah cerita. Mengapa demikian ?
Hal ini dikarenakan rumus 5W+1H berisi inti-inti penyusun berita atau cerita
tersebut.
5W+1H sendiri diambil dari kata-kata
tanya dalam bahas Inggris seperti, What, Who, When,
Why, Where, dan How. Dalam bahasa Indonesia kata-kata tanya
tersebut adalahApa, Siapa, Kapan, Mengapa, Di
mana, dan Bagaimana. Di bawah ini adalah contoh-contoh kalimat 5W+1H
Kalimat 5W+1H
What (Apa)
Kata tanya yang pertama dari rumus ini
adalah Apa. Kata tanya ini berisi pertanyaan mengenai permasalahan atau
hal yang terjadi pada suatu peristiwa.
Contoh :
1.
Apa yang sebenarnya terjadi?
2.
Apa yang sedang dilakukan olehnya?
3.
Apa yang dibawa oleh si pelaku ?
4.
Apa yang digunakan oleh si pelaku?
5.
Apa yang menyebabkan kejadian itu
terjadi?
6.
Apa yang didapatkan olehnya?
7.
Apa permasalahannya?
8.
Apa yang dikatakan olehnya?
9.
Apa yang akan dilakukan olehnya?
10.
Apa pandangan orang lain mengenai
peristiwa itu?
Why (Mengapa)
Kata tanya mengapa mengandung
pertanyaan-pertanyaan mengenai alasan atau motivasi terjadinya sebuah
peristiwa.
Contoh:
1.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
2.
Mengapa dia melakukan itu?
3.
Mengapa tidak ada yang mengetahui
peristiwa itu?
4.
Mengapa dia pergi ke tempat itu?
5.
Mengapa hal itu bisa menjadi
pemicu masalah ini?
6.
Mengapa dia mengatakan seperti
itu?
7.
Mengapa dia memilih untuk melakukan
perbuatan itu?
8.
Mengapa peristiwa itu menjadi
sangat heboh?
9.
Mengapa dia tidak melakukan apa
yang diperintahkannya?
10.
Mengapa hari itu sangat mencekam?
Who (Siapa)
Kata tanya Siapa mengandung
pertanyaan-pertanyaan mengenai pelaku atau orang lain dari sebuah peristiwa
yang terjadi.
Contoh :
1.
Siapa yang melakukan perbuatan
itu?
2.
Siapa yang menjadi korban dari
perbuatan itu?
3.
Siapa yang merasa dirugikan
olehnya?
4.
Siapa yang menyuruhnya melakukan
perbuatan itu?
5.
Siapa yang menemani dia melakukan
perbuatan itu?
6.
Siapa yang terlibat di dalam
peristiwa itu?
7.
Siapa yang memberinya alat itu?
8.
Siapa yang tidak mengetahui berita
itu?
9.
Siapa yang mengatakan hal itu
semua?
10.
Siapa yang datang untuk
menyelamatkan mereka?
When (Kapan)
Kata tanya Siapa berisi pertanyaan-pertanyaan
mengenai waktu terjadinya peristiwa, berita atau cerita yang terjadi.
Contoh:
1.
Kapan peristiwa itu terjadi?
2.
Kapan dia melakukan perbuatan itu?
3.
Kapan peristiwa itu mulai terkuak
di depan umum?
4.
Kapan dia datang ke tempat itu?
5.
Kapan dia tiba di lokasi kejadian?
6.
Kapan dia bertemu dengan si
korban?
7.
Kapan dia menyelesaikan
perbuatannya?
8.
Kapan si korban ditemukan?
9.
Kapan dia kembali ke rumahnya?
10.
Kapan dia memanggil
teman-temannya?
11.
Kapan peristiwa itu dituntaskan?
Where (Di mana)
Kata tanya di mana mengandung
pertanyaan-pertanyaan mengenai tempat atau lokasi sebuah peristiwa terjadi.
Contoh :
1.
Di mana peristiwa itu terjadi?
2.
Di mana berita itu dimuat?
3.
Di mana dia bertemu dengan
korbannya?
4.
Di mana dia menyimpan barangnya?
5.
Di mana dia bersembunyi?
6.
Di mana dia tertangkap?
7.
Di mana keberadaan si pelaku saat
ini?
8.
Di mana dia ketika kejadian itu
berlangsung?
9.
Di mana permasalahan itu pertama
kali muncul?
How (Bagaimana)
Kata tanya bagaimana berisi
pertanyaan-pertanyaan yang mengandung cara atau proses berlangsungnya suatu
peristiwa.
Contoh:
1.
Bagaimana peristiwa itu bisa
terjadi?
2.
Bagaimana dia melakukan perbuatan
itu?
3.
Bagaimana dia bertemu dengannya
pertama kali?
4.
Bagaimana reaksi dirinya ketika
diberikan pertanyaan itu?
5.
Bagaimana cara memecahkan masalah
ini?
6.
Bagaimana pendapat masyarakat
tentang masalah ini?
7.
Bagaimana caranya mengungkapkan
peristiwa itu?
8.
Bagaimana kisah dirinya?
9.
Bagaimana dia menyelesaikan semua
pekerjaannya?
10.
Bagaimana caranya berita itu bisa
terungkap?
Contoh Berita:
Ledakan pipa gas terjadi Rabu (22/3) semakin membesar skala kesulitan yang timbul akibat Lusi. Bukan hanya karena ledakan itu memakan tak kurang dari 11 orang pegawai meninggal dan dua lainnya hilang. Ledakan juga menyebabkan pasokan gas yang dibutuhkan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk industri terputus. Akibat penurunan pasokan listrik, sebagian wilayah Jakarta terpaksa mengalami pemutusan listrik. Dampak langsung Lusi di ujung timur Pulau Jawa akhirnya dirasakan sampai Jakarta yang terletak diujung barat pulau Jawa.
dikutip dari LKS Galileo Bahasa Indonesia kelas VIII
Berikut merupakan pokok-pokok berita dari teks di atas!
No Pokok Berita Pertanyaan Jawaban Keterangan
1. What Peristiwa apa yang terjadi? Peristiwa yang terjadi adalah pipa gas yang meledak. Kalimat pertama
2. Who Siapa yang menjadi korban? Yang menjadi korban adalah 11 orang pegawai. Kalimat kedua
3. When Kapan terjadi? Peristiwa itu terjadi Rabu (22/3) Kalimat pertama
4. Why Mengapa terjadi? Ledakan pipa itu timbul akibat Lusi Kalimat pertama
5. Where Di mana terjadi? Peristiwa itu terjadi di ujung timur Pulau Jawa Kalimat kelima
6. How Bagaimana dampak yang terjadi? pasokan gas yang dibutuhkan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk industri terputus Kalimat
Ketiga
3. Mengemukakan kembali berita yang didengar
Ketika kita menyimak suatu berita yang dibacakan, sudah selayaknya kita dapat menceritakan kembali berita yang kita peroleh tersebut kepada orang lain. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Menyimak baik-baik berita yang dibacakan,
2. Mencatat dan mengingat pokok-pokok penting dari berita yang disimak,
3. Mengemukakan kembali berita yang didengar dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas.
Contoh mengemukakan kembali berita yang didengar:
“Pipa gas meledak pada hari Rabu tanggal 22 Maret lalu di ujung timur pulau Jawa yang diakibatkan karena Lusi. Sehingga pasokan gas terputus dan 11 orang pegawai menjadi korban.”
Ratusan Karyawan Keracunan Nasi
Bungkus
GARUT – Karyawan PT Angin Ribut keracunan
saat jam makan siang pada hari Rabu (12/3/2016). Para karyawan merasakan
mual-mual setelah santap siang nasi bungkus di lingkungan pabrik dodol, yang
berlokasi di Jalan Proklamasi No. 97. Menurut salah seorang karyawan PT Angin
Ribut tersebut, para karyawan biasa makan siang yang diberikan oleh perusahaan.
Selang dua jam, semua karyawan merasakan hal yang sama. Sakit yang melilit di
sekitar perut. Mereka muntah-muntah lalu pingsan di tempat kerja. Bahkan, ada
beberapa karyawan yang kejang-kejang. Kesaksian tersebut diceritakan oleh Rizal
Padilah (25), yang hingga sekarang masih dirawat di Rumah Sakit Kadungora,
Garut. Humas PT Angin Ribut menginformasikan, korban yang dirawat akibat
keracunan nasi bungkus tersebut berjumlah 350 orang. Kemudian, pihak Rumah
Sakit Kadungora mengabarkan ada empat orang karyawan yang tewas akibat
keracunan tersebut. Hingga
saat ini, polisi masih menyelidiki kasus keracunan makanan itu. Apakah nasi
bungkus itu mengandung racun atau tidak. (RT)
sumber: Garut News, 12 Maret 2016
1. Apa yang terjadi di PT
Angin Ribut?
Ada peristiwa keracunan makanan.
Ada peristiwa keracunan makanan.
2. Siapa yang keracunan
makanan dalam kejadian itu?
Para karyawan PT Angin Ribut. Ada 350 orang karyawan yang dirawat karena keracunan makanan. Empat orang tewas.
Para karyawan PT Angin Ribut. Ada 350 orang karyawan yang dirawat karena keracunan makanan. Empat orang tewas.
3. Di mana peristiwa
keracunan makanan itu terjadi?
Di Garut. Di lingkungan pabrik dodol. Di Jalan Proklamasi No. 97.
Di Garut. Di lingkungan pabrik dodol. Di Jalan Proklamasi No. 97.
4. Kapan peristiwa
keracunan makanan itu terjadi?
Saat para karyawan makan siang pada hari Rabu (12/03/2014).
Saat para karyawan makan siang pada hari Rabu (12/03/2014).
5. Kenapa peristiwa
keracunan itu terjadi?
Para karyawan biasanya makan siang nasi bungkus yang diberikan oleh perusahaan. Mereka tidak tahu kalau nasi bungkus yang dimakannya itu beracun.
Para karyawan biasanya makan siang nasi bungkus yang diberikan oleh perusahaan. Mereka tidak tahu kalau nasi bungkus yang dimakannya itu beracun.
6. Bagaimana peristiwa
keracunan itu terjadi?
Saat itu karyawan sedang santap siang di perusahaan pada jam istirahat. Selang 2 jam setelah makan siang, perut mereka menjadi sakit. Mereka mual-mual dan muntah-muntah lalu pingsan. Kemudian, pihak perusahaan membawa para karyawan ke rumah sakit terdekat.
Saat itu karyawan sedang santap siang di perusahaan pada jam istirahat. Selang 2 jam setelah makan siang, perut mereka menjadi sakit. Mereka mual-mual dan muntah-muntah lalu pingsan. Kemudian, pihak perusahaan membawa para karyawan ke rumah sakit terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar