Minggu, 12 Juni 2016

Makalah SQ3R




BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sekarang ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga perubahan yang sangat cepat dapat diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang dialami sekarang ini, dari permasalahan ini harga selalu berubahan dengan cepat. Infornasi semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik, seperti televisi, radio, internet atau media cetak seperti majalah, Koran dan sebagainya. Secara tidak langsung informasi tersebut dirasakan merupakan kebutuhan utama. Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa.

Seperti yang kita ketahui ada empat ketrampilan berbahasa yaitu menyimak,berbicara,membaca,dan menulis. Pembelajaran ketrampilan menyimak diarahkan pada kemampuan memahami penjelasan narasumber. Pembelajaran ketrampilan berbicara diarahkan pada kemampuan penengan men­­­­gungkapkan  pikiran,gagasan, pendapat dan perasaan dengan menyampaikan pesan,pengalaman,serta menceritakan hasil pengamatan. Pembelajaran ketrampilan membaca diarahkan pada kemampuan memahami teks dengan membaca teks percakapan. Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan pada kemampuan mengungkapkan pikiran,perasaan,informasi secara tertulis.

Salah satu model pembelajaran yang ingin diterapkan dalam pengajaran membaca adalah dengan teknik SQ3R, karena teknik ini dianggap efektif jika digunakan dalam pembelajaran membaca. Dalam penerapan teknik SQ3R pembaca lebih cepat menguasai keseluruhan isi bahan bacaan tersebut dalam waktu yang relative singkat.



1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian SQ3R ?
2.      Bagaimana karakteristik SQ3R ?
3.      Apa manfaat penbelajaran SQ3R ?
4.      Bagaimana langka langkah pembelajaran SQ3R ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka ada beberapa tujuan yang dapat kita cantumkan dalam makalah ini, di antaranya adalah:
1.      Menjelaskan pengertian SQ3R meliputi model Pembelajaran, penerapan dan strategi SQ3R.
2.      Mengetahui seperti apa karakteristik SQ3R.
3.      Menjelaskan bagaimana manfaat model pembelajaran SQ3R
4.      Mengetahui langkah langkah mempelajaran SQ3R.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Belajar SQ3R
Strategi belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks dan bahan bacaan dalam suatu bidang pengetahuan.
Model pembelajaran SQ3R
Dikemukakan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan bisa diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar.
Model pembelajaran SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks, yang meliputi: Pertama, Survey yakni memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks. Kedua, Question, yakni menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks. Ketiga, Read, yakni membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Keempat, Recite, yakni menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan. Kelima, Review, yakni meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah ke dua dan ketiga.
Penerapan Model SQ3R
Menurut Burns, d.k.k. (Khalik Abdul: 2008) model SQ3R pada tahap awal lebih efektif dilakukan secara kelompok kecil agar murid dapat menyusun pertanyaan dan menjawab petanyaan dengan tepat dan cepat. Melalui kerja kelompok murid saling bekerja sama dan saling membantu sehingga tidak terasa sangat sulit menyusun dan menjawab pertanyaan dengan tepat, dengan demikian tahap kegiatan pembelajaran membaca berikutnya dapat dilakukan dengan baik seperti meringkas bacaan, menceritakan kembali memberi pertanyaan aplikatif atau apresiasif.
Strategi belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks dan bahan bacaan dalam suatu bidang pengetahuan.
Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar. Strategi ini lebih efisien digunakan untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meneliti bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang (Review) (Pujawan, 2005:347).

2.2   Karakteristik Startegi  SQ3R
Yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca untuk meningkatkan daya ingat dan pemahaman murid terhadap isi bacaan. SQ3R merupakan singkatan dari dari kata Survey ( membaca sekilas ), Question ( bertanya ), Reading ( membaca ), Recite ( menjawab ), dan Review ( meninjau kembali ). Dimana dalam menggunakan model ini, sebelum membaca kita melakukan survei untuk memperoleh gambaran umum dari suatu bacaan dengan cara melihat bagian permukaan dan akhir.
Setelah mensurvei buku dapat dirumuskan beberapa pertanyaan untuk diri sendiri tentang bacaan tersebut yang diharapkan jawabannya ada didalam buku. Hal ini akan membantu dan menuntun kita memahami bacaan. Dengan bekal rumusan pertanyaan-pertanyaan tadi, barulah kita membaca. Pertanyaan itu merupakan penentuan yang dapat membantu pembaca menemukan informasi yang di inginkannya dengan cepat.
   2.3  Manfaat Model  SQ3R
Membaca dengan SQ3R dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapatdalam singkatan SQ3R tersebut. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan metode tersebut,
Dengan mensurvei buku terlebuh dahulu, murid akan mengenal organisasi tulisan dan memperoleh kesan umum dari buku. Hal ini akan mempercepat pemahaman terhadap buku tersebut;
Pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tentang apa yang murid baca akan membangkitkan keingintahuan dan membantu kita untuk membaca dengan tujuan mencari jawaban-jawaban yang penting, serta akhirnya akan meningkatkan pemahaman dan mempercepat penguasaan seluruh isi buku;
 Dapat melakukan kegiatan membaca secara lebih cepat karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya, yaitu mensurvei buku dan menyusun pertanyaan bacaan;
 Catatan-catatan tentang buku yang dibaca dapat membantu kita memahami secara cepat dan membantu ingatan kita. Mencatat fakta-fakta serta ide-ide yang penting akan menamankan kesan yang mendalam pada ingatan kita;
Melalui langkah terakhir, yaitu review atau mengulangi; kita akan memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh atas bahan yang kita baca.

2.4 Langkah-langkah Strategi Belajar SQ3R
Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan strategi SQ3R yaitu:
a.Survey 
Langkah pertama dalam strategi SQ3R adalah survey, yaitu guru perlu membantu dan mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur pokok kajian. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui panjangnya pokok  kajian, judul bagian (heading), dan judul sub bagian (sub heading), istilah kata kunci dan sebagainya (Syah, 1997:131).
Dalam melakukan survey, siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat pewarna (stabilo) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.
b. Question
Guru memberikan petunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan. Pertanyaan yang dibuat bisa menggunakan rumus 5W1H-nya wartawan. Rumus 5W1H itu berarti, Who, What, When, Why, Where dan How (Thabrany,1995:86).
c. Read
Guru menyuruh siswa membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini membaca secara aktif juga berarti membaca difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi (Syah, 1994: 131).
d. Recite
Recite merupakan latihan untuk meningkatkan kembali pemahaman tentang materi pelajaran dengan memberi penekanan pada butir-butir penting yang dapat dilakukan dengan mendengarkan sendiri, menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan (Trianto, 2007:149).
e. Review
Menurut Gie (1994: 82), setelah melakukan resitasi siswa masih perlu menengok seluruh catatannya untuk memperoleh sebuah gambaran yang lengkap mengenai segenap ide yang telah dipelajari. Untuk mencegah ide-ide terlupakan lagi, pengulangan terhadap bahan pelajaran perlu dilakukan sewaktu-waktu.

2.5 Kelebihan dan kelemahan Strategi Pembelajaran SQ3R 
Setiap strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga ketepatan guru dalam memilih strategi pembelajaran sangat diperlukan agar tidak menjadi kendala yang dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.
Kelebihan dari Strategi Pembelajaran SQ3R ini antara lain:
Dengan adanya tahap survey pada awal pembelajaran, hal ini membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan dan mencoba menemukan jawaban dari pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan membaca. Dengan demikian dapat mendorong siswa berpikir kritis, aktif dalam belajar dan pembelajaran yang bermakna.
Materi yang dipelajari siswa melekat untuk periode waktu yang lebih lama.
Kelemahan Strategi Pembelajaran SQ3R adalah sebagai berikut:
Strategi ini tidak dapat diterapkan pada semua pokok bahasan fisika karena mengingat materi fisika yang tidak selamanya mudah dipahami dengan cara membaca saja melainkan juga perlu adanya praktikum.
Guru akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan buku bacaan untuk masing-masing siswa jika tidak semua siswa memiliki buku bacaan.





BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dalam pembelajaran membaca melibatkan siswa untuk aktif dengan bimbingan guru, agar konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut dapat dipahami, sehingga dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa. Dengan peningkatan keterampilan membaca menggunakan metode pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat juga ditingkatkn.
Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dalam jangka waktu yang lebih lama/ bersifat permanen. Penggunan metode SQ3R dalam pembelajaran akan terasa lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk memahami suatu bacaan.

3.2 Saran
Seharusnya metode SQ3R selain diarahkan pada kepentingan pembaca sebagai pribadi, juga diarahkan kepada suatu metode pengajaran pembaca untuk kepentingan orang lain. Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dengan jangkau waktu yang lebih lama atau bersifat permanen. Tingkatkanlah ketrampilan membaca menggunakan metode pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan masalah, mengambil keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Mampu memadukan kemampuan motoric dengan kemampuan kognitif serta diperlukan waktu yang relatif singkat guna memperoleh informasi yang ada dalam bacaan. Menggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran akan teraa lebih menarik sehngga dapat meningkatkan motivasi untuk memahami suatu bacaan.
Makalah ini kami buat semaksimal mungkin namun kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kurang dan kesalahan, maka dari itu kami memohon para membaca untuk memberikan saran yang membangun atas makalah ini agar kami mampu memperbaiki kekuranganya dan dapat menghsilkan  yang lebih baik dari ebelumnya.





DAFTAR PUSTAKA

Gie, T.L. 1994. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Lyberty.
Pujawan, I. G. N. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif  dengan Metode SQ3R dalam Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3:343-358.
Syah, M. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thabrany, H. 1995. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2006). 
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 2008).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar