PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang
ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang
singkat, sehingga perubahan yang sangat cepat dapat diketahui segera. Sebagai
contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang dialami sekarang ini, dari
permasalahan ini harga selalu berubahan dengan cepat. Infornasi semacam itu
dapat segera diketahui baik dari media elektronik, seperti televisi, radio,
internet atau media cetak seperti majalah, Koran dan sebagainya. Secara tidak
langsung informasi tersebut dirasakan merupakan kebutuhan utama. Salah satu
penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan.
Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca dan
kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa.
Seperti
yang kita ketahui ada empat ketrampilan berbahasa yaitu
menyimak,berbicara,membaca,dan menulis. Pembelajaran ketrampilan menyimak
diarahkan pada kemampuan memahami penjelasan narasumber. Pembelajaran
ketrampilan berbicara diarahkan pada kemampuan penengan mengungkapkan pikiran,gagasan, pendapat dan perasaan dengan
menyampaikan pesan,pengalaman,serta menceritakan hasil pengamatan. Pembelajaran
ketrampilan membaca diarahkan pada kemampuan memahami teks dengan membaca teks
percakapan. Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan pada kemampuan
mengungkapkan pikiran,perasaan,informasi secara tertulis.
Salah
satu model pembelajaran yang ingin diterapkan dalam pengajaran membaca adalah
dengan teknik SQ3R, karena teknik ini dianggap efektif jika digunakan dalam
pembelajaran membaca. Dalam penerapan teknik SQ3R pembaca lebih cepat menguasai
keseluruhan isi bahan bacaan tersebut dalam waktu yang relative singkat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
Latar Belakang diatas, kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian SQ3R ?
2. Bagaimana
karakteristik SQ3R ?
3. Apa
manfaat penbelajaran SQ3R ?
4. Bagaimana
langka langkah pembelajaran SQ3R ?
1.3
Tujuan
Berdasarkan
Rumusan Masalah diatas, maka ada beberapa tujuan yang dapat kita cantumkan dalam makalah
ini, di antaranya adalah:
1. Menjelaskan
pengertian SQ3R meliputi model Pembelajaran, penerapan dan strategi SQ3R.
2. Mengetahui
seperti apa karakteristik SQ3R.
3. Menjelaskan
bagaimana manfaat model pembelajaran SQ3R
4. Mengetahui
langkah langkah mempelajaran SQ3R.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Belajar
SQ3R
Strategi
belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) merupakan penimbul
pertanyaan dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan
pengolahan materi secara mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh
Francis P. Robinson pada tahun 1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori
dalam memahami substansi teks dan bahan bacaan dalam suatu bidang pengetahuan.
Model
pembelajaran SQ3R
Dikemukakan
oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode
tersebut bersifat praktis dan bisa diaplikasikan dalam berbagai pendekatan
belajar.
Model
pembelajaran SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari
teks, yang meliputi: Pertama, Survey yakni memeriksa atau meneliti
atau mengidentifikasi seluruh teks. Kedua, Question, yakni menyusun daftar
pertanyaan yang relevan dengan teks. Ketiga, Read, yakni membaca teks
secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah
tersusun. Keempat, Recite, yakni menghafal setiap jawaban yang telah
ditemukan. Kelima, Review, yakni meninjau ulang seluruh jawaban atas
pertanyaan yang tersusun pada langkah ke dua dan ketiga.
Penerapan
Model SQ3R
Menurut
Burns, d.k.k. (Khalik Abdul: 2008) model SQ3R pada tahap awal lebih efektif
dilakukan secara kelompok kecil agar murid dapat menyusun pertanyaan dan
menjawab petanyaan dengan tepat dan cepat. Melalui kerja kelompok murid saling
bekerja sama dan saling membantu sehingga tidak terasa sangat sulit menyusun
dan menjawab pertanyaan dengan tepat, dengan demikian tahap kegiatan
pembelajaran membaca berikutnya dapat dilakukan dengan baik seperti meringkas
bacaan, menceritakan kembali memberi pertanyaan aplikatif atau apresiasif.
Strategi
belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Merupakan
penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan
pengolahan materi secara mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh
Francis P. Robinson pada tahun 1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori
dalam memahami substansi teks dan bahan bacaan dalam suatu bidang pengetahuan.
Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar. Strategi ini lebih efisien digunakan untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meneliti bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang (Review) (Pujawan, 2005:347).
Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar. Strategi ini lebih efisien digunakan untuk belajar karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meneliti bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan meninjau ulang (Review) (Pujawan, 2005:347).
2.2 Karakteristik
Startegi SQ3R
Yang
dapat digunakan dalam pembelajaran membaca untuk meningkatkan daya ingat dan
pemahaman murid terhadap isi bacaan. SQ3R merupakan singkatan dari dari kata Survey
( membaca sekilas ), Question ( bertanya ), Reading ( membaca ), Recite (
menjawab ), dan Review ( meninjau kembali ). Dimana dalam menggunakan
model ini, sebelum membaca kita melakukan survei untuk memperoleh gambaran umum
dari suatu bacaan dengan cara melihat bagian permukaan dan akhir.
Setelah
mensurvei buku dapat dirumuskan beberapa pertanyaan untuk diri sendiri tentang
bacaan tersebut yang diharapkan jawabannya ada didalam buku. Hal ini akan
membantu dan menuntun kita memahami bacaan. Dengan bekal rumusan
pertanyaan-pertanyaan tadi, barulah kita membaca. Pertanyaan itu merupakan
penentuan yang dapat membantu pembaca menemukan informasi yang di inginkannya
dengan cepat.
2.3 Manfaat
Model SQ3R
Membaca
dengan SQ3R dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapatdalam
singkatan SQ3R tersebut. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan metode
tersebut,
Dengan
mensurvei buku terlebuh dahulu, murid akan mengenal organisasi tulisan dan
memperoleh kesan umum dari buku. Hal ini akan mempercepat pemahaman terhadap
buku tersebut;
Pertanyaan-pertanyaan
yang telah disusun tentang apa yang murid baca akan membangkitkan keingintahuan
dan membantu kita untuk membaca dengan tujuan mencari jawaban-jawaban yang
penting, serta akhirnya akan meningkatkan pemahaman dan mempercepat penguasaan
seluruh isi buku;
Dapat melakukan kegiatan membaca secara lebih
cepat karena dipandu oleh langkah-langkah sebelumnya, yaitu mensurvei buku dan
menyusun pertanyaan bacaan;
Catatan-catatan tentang buku yang dibaca dapat
membantu kita memahami secara cepat dan membantu ingatan kita. Mencatat
fakta-fakta serta ide-ide yang penting akan menamankan kesan yang mendalam pada
ingatan kita;
Melalui
langkah terakhir, yaitu review atau mengulangi; kita akan memperoleh
penguasaan bulat, menyeluruh atas bahan yang kita baca.
2.4 Langkah-langkah Strategi
Belajar SQ3R
Langkah-langkah
yang digunakan dalam pelaksanaan strategi SQ3R yaitu:
a.Survey
Langkah
pertama dalam strategi SQ3R adalah survey, yaitu guru perlu membantu dan
mendorong siswa untuk memeriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur
pokok kajian. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui panjangnya pokok
kajian, judul bagian (heading), dan judul sub bagian (sub heading),
istilah kata kunci dan sebagainya (Syah, 1997:131).
Dalam melakukan survey, siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat pewarna (stabilo) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.
Dalam melakukan survey, siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat pewarna (stabilo) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.
b. Question
Guru
memberikan petunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan. Pertanyaan yang dibuat
bisa menggunakan rumus 5W1H-nya wartawan. Rumus 5W1H itu berarti, Who,
What, When, Why, Where dan How (Thabrany,1995:86).
c. Read
Guru
menyuruh siswa membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini membaca secara aktif
juga berarti membaca difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan
mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi
(Syah, 1994: 131).
d. Recite
Recite
merupakan latihan untuk meningkatkan kembali pemahaman tentang materi pelajaran
dengan memberi penekanan pada butir-butir penting yang dapat dilakukan dengan
mendengarkan sendiri, menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan (Trianto,
2007:149).
e. Review
Menurut
Gie (1994: 82), setelah melakukan resitasi siswa masih perlu menengok seluruh
catatannya untuk memperoleh sebuah gambaran yang lengkap mengenai segenap ide yang
telah dipelajari. Untuk mencegah ide-ide terlupakan lagi, pengulangan terhadap
bahan pelajaran perlu dilakukan sewaktu-waktu.
2.5 Kelebihan dan kelemahan
Strategi Pembelajaran SQ3R
Setiap
strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga ketepatan
guru dalam memilih strategi pembelajaran sangat diperlukan agar tidak menjadi
kendala yang dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Kelebihan
dari Strategi Pembelajaran SQ3R ini antara lain:
Dengan
adanya tahap survey pada awal pembelajaran, hal ini membangkitkan rasa ingin
tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari sehingga dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar.
Siswa
diberi kesempatan mengajukan pertanyaan dan mencoba menemukan jawaban dari pertanyaannya
sendiri dengan melakukan kegiatan membaca. Dengan demikian dapat mendorong
siswa berpikir kritis, aktif dalam belajar dan pembelajaran yang bermakna.
Materi
yang dipelajari siswa melekat untuk periode waktu yang lebih lama.
Kelemahan
Strategi Pembelajaran SQ3R adalah sebagai berikut:
Strategi
ini tidak dapat diterapkan pada semua pokok bahasan fisika karena mengingat
materi fisika yang tidak selamanya mudah dipahami dengan cara membaca saja
melainkan juga perlu adanya praktikum.
Guru
akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan buku bacaan untuk masing-masing
siswa jika tidak semua siswa memiliki buku bacaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam
pembelajaran membaca melibatkan siswa untuk aktif dengan bimbingan guru, agar
konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut dapat dipahami, sehingga dapat
meningkatkan keterampilan membaca siswa. Dengan peningkatan keterampilan
membaca menggunakan metode pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan
masalah, mengambil keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga
hasil belajar siswa dapat juga ditingkatkn.
Metode
SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dalam jangka
waktu yang lebih lama/ bersifat permanen. Penggunan metode SQ3R dalam
pembelajaran akan terasa lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi
untuk memahami suatu bacaan.
3.2 Saran
Seharusnya
metode SQ3R selain diarahkan pada kepentingan pembaca sebagai pribadi, juga
diarahkan kepada suatu metode pengajaran pembaca untuk kepentingan orang lain.
Metode SQ3R ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengingat materi dengan
jangkau waktu yang lebih lama atau bersifat permanen. Tingkatkanlah ketrampilan
membaca menggunakan metode pembelajaran SQ3R, diharapkan siswa mampu memecahkan
masalah, mengambil keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif sehingga
hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Mampu
memadukan kemampuan motoric dengan kemampuan kognitif serta diperlukan waktu
yang relatif singkat guna memperoleh informasi yang ada dalam bacaan. Menggunakan
metode SQ3R dalam pembelajaran akan teraa lebih menarik sehngga dapat
meningkatkan motivasi untuk memahami suatu bacaan.
Makalah
ini kami buat semaksimal mungkin namun kami hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kurang dan kesalahan, maka dari itu kami memohon para membaca untuk
memberikan saran yang membangun atas makalah ini agar kami mampu memperbaiki
kekuranganya dan dapat menghsilkan yang
lebih baik dari ebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gie,
T.L. 1994. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Lyberty.
Pujawan,
I. G. N. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode SQ3R
dalam Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No. 3:343-358.
Syah,
M. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Thabrany,
H. 1995. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto.
2007. Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta
: Prestasi Pustaka.
Tohirin, Psikologi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,
2006).
Muhibbin
Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya,
2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar