Minggu, 12 Juni 2016

Kuliah Statistik



  
STATISTIKA PENELITIAN

Ø   Statistika sangat besar peranannya dlm pengambilan keputusan
Ø Statistika menggunakan model matematis → dapat melengkapi  kelemahan bahasa sbg alat penalaran ilmiah
Ø    Guna mengambil simpulan, statistika memiliki derajat presisi

Dengan model matematis:
1.   dpt merumuskan masalah menjadi lebih singkat dan padat, shg struktur masalah menjadi lebih terungkapkan, dan hubungan antarkomponen lebih jelas
2.   lebih mudah melakukan kuantifikasi
3.   lebih mudah dan cepat mengambil simpulan, apalagi dengan digunakannya alat elektronik/komputer
4.   lebih mudah dilihat, apakah asumsi yg mendasari komponen-komponen dlm penelitian terpenuhi atau tidak

Statistika untuk Validitas dan Reliabilitas

1.   Pengetesan Validitas (Kesahihan)
Ø Validitas butir soal hrs dites, apakah skor tiap butir berhubungan dng skor keseluruhan atau tidak, derajat kesukarannya sdh memadai atau belum.
Ø Perlu diadakan uji coba (treatment) utk validasi soal tsb.
Ø Responden uji coba hrs setaraf dg responden yg akan diteliti
Ø Responden uji coba tdk merasa kalau jadi kelinci percobaan
Ø Setiap butir soal diuji, dibandingkan dng skor keseluruhan
Ø Dinyatakan valid, jika hasil akhir berkorelasi antara nilai butir soal itu dg nilai keseluruhan. Jika tdk, soal hrs diganti

Rumus Korelasi untuk menguji validitas butir soal:

                      N∑XY  -  (∑X)(∑Y)
r       =  ---------------------------------------
     YX      √[N∑X² - (∑X)²] [N∑Y² - (∑Y)²]

Ø Dinyatakan valid jika hasil rYX lebih besar dari 0 (positif)
Ø Namun syaratnya lebih besar dari 0,5 (validitasnya tinggi)
Ø Jika hasilnya minus (-), lebih kecil dari 0, maka soal tdk valid
Ø rYX artinya korelasi Y thd X.
Ø Y = nilai skor seluruh butir soal,  X = nilai skor tiap butir soal





Contoh Pengujian Validitas
Tabel Pengujian Validitas Soal Nomor 7

No
NAMA
X
Y
XY

Keterangan:
X = skor nilai no.7 setiap
       responden.
       Angka 0 artinya salah
       Angka 1 artinya benar
Y = skor seluruh nomor
       butir (bergantung
       berapa butir soalnya)
1
Tora
1
8
1
64
8
2
Tike
0
5
0
25
0
3
Aming
1
3
1
9
3
4
Mike
1
5
1
25
5
5
Ronal
1
6
1
36
6
6
Virnie
0
4
0
16
0
7
Sogi
1
7
1
49
7
8
Indra
1
8
1
64
8

     
6
46
6
288
37

Dari penghitungan tersebut, dapat dihitung rYX sebagai berikut.
                      N∑XY  -  (∑X)(∑Y)
r       =  ---------------------------------------
     YX      √[N∑X² - (∑X)²] [N∑Y² - (∑Y)²]

                      (8 x 37)  -  (6 x 46)
        =  ---------------------------------------
                √[(8 x 6) - 6²] [(8 x 288) - (46²)]

                      296  -  276                      20               20
        =  -----------------------------  =   -----------  =  --------
                √[48 - 36] [2304 - 2116]       √12 x 188      √2256

               20
        =  --------  =  0,427 (Angka ini kurang 0,5; sebab itu
                47,497                 kurang memenuhi validitas)

Dg rumus yg sama, dpt dicari validitas keseluruhan tes, misalnya dg membandingkannya dg nilai rapor siswa mata pelajaran ybs.

No
NAMA
X
Y


  X = nilai hasil treatment
        (dari tes yang diuji)

  Y = nilai rapor (misalnya
         nilai rapor bahasa
         Indonesia)
1
Tarsan
7
6
2
Basuki
6
6
3
Nunung
7,5
7
4
Timbul
6,5
6
5
Tesi
6
7
6
Kadir
6,5
6,5
7
Djudju
8
7,5
8
Mamik
8
6,5
9
Nurbuat
7
6,5
10
Rohanah
8
7



2.   Pengetesan Reliabilitas (Keandalan/Keajegan)
Ø Reliabilitas artinya skor nilai yg diperoleh mempunyai taraf “ajeg”, tidak berubah-ubah.
Ø Jika soal diteskan lagi, nilai tes I dengan tes II berkorelasi.
Ø Utk mencari reliabilitas juga harus diadakan uji coba.
Ø Idealnya pengujian dilakukan 2 kali, namun karena pertim-bangan waktu dan kepraktisan, maka dilakukan 1 kali saja.
Ø Teknik menguji reliabilitas ada 3 macam: (1) test-retest, (2) tes paralel, (3) tes spilthalf (belah dua)

Test-retest (teknik ulangan):
Ø pengujian reliabilitas dng pengetesan 2 kali pada subjek yg sama. Soal yg sama diteskan 2 kali pada siswa yg sama.
Ø Hasil kedua tes itu dibandingkan berkorelasi atau tidak.
Ø Jarak antara pengetesan I dan II, kurang lebih 3 minggu, dengan asumsi bahwa siswa telah lupa akan tes terdahulu.

Tes Paralel :
Ø Kepada subjek yg sama diberi 2 bentuk tes secara berturut-turut, tanpa tenggang waktu.
Ø Kedua bentuk tes itu diasumsikan setaraf, baik tingkat kesukaran maupun materinya.
Ø Hasil dari kedua tes itu dianalisis dengan analisis korelasi.

Tes Splithalf (belah dua):
Ø Teknik ini banyak digunakan karena praktis.
Ø Soal yg hanya satu diteskan satu kali, dan hasilnya dibelah dua, dipisahkan antara tes nomor ganjil  dng nomor genap
Ø Dng melihat ganjil-genap yg akan dibandingkan ini, penyu-sun soal memperhatikan derajat kesukaran dan isi materi setiap tes yg berpasangan (misal:no.1 dg no.2, no.3 dg no.4)
Ø Kedua hasil itu kemudian dianalisis dengan rumus korelasi


Ø Ketiga teknik ini akan menghasilkan simpulan, apakah tes reliable (rYX > 0,5), atau tidak (rYX < 0,5)
Ø Peneliti biasanya hati-hati mendapatkan derajat reliabilitas ini
Ø Orang sering kurang percaya pada soal yg mempunyai derajat reliabilitas 0,95. Ini berarti tes yang disusun sangat sempurna.
Ø Jika rYX = 0 atau minus (-), maka soal tdk reliabel, harus segera dianalisis, mungkin ada butir-butir soal yg kurang valid





Contoh Pengujian Reliabilitas
Ø Pengujian dng teknik splithalf ini menggunakan rumus yang berbeda dari teknik test-retest dan teknik tes paralel.
Ø Pengujian dng teknik test-retest dan tes paralel menggunakan rumus korelasi rYX, sama spt dlm pengujian validitas.

Perhitungan “R” (Reliabilitas) dengan Teknik Splithalf
No
Nama
Ganjil
X
Genap
Y
x
Y
xy
1
Dias
6
6
0,4
1,6
0,64
0,16
2,56
2
Riza
8
5
2,4
0,6
1,44
5,76
0,36
3
Ian
7
5
1,4
0,6
0,84
1,96
0,36
4
Ita
6
5
0,4
0,6
0,24
0,16
0,36
5
Yusfi
7
5
1,4
0,6
0,84
1,96
0,36
6
Lia
7
5
1,4
0,6
0,84
1,96
0,36
7
Syai’in
7
5
1,4
0,6
0,84
1,96
0,36
8
Lita
6
5
0,4
0,6
0,24
0,16
0,36
9
Desi
6
6
0,4
1,6
0,64
0,16
2,56
10
Rio
5
5
-0,6
0,6
-0,36
0,36
0,36
11
Hildan
7
3
1,4
-1,4
-1,96
1,96
1,96
12
Dika
5
5
-0,6
0,6
-0,36
0,36
0,36
13
Alya
6
4
0,4
-0,4
-0,16
0,16
0,16
14
Rama
6
4
0,4
-0,4
-0,16
0,16
0,16
15
Willy
5
5
-0,6
0,6
-0,36
0,36
0,36
16
Abi
5
5
-0,6
0,6
-0,36
0,36
0,36
17
Ifah
6
3
0,4
-1,4
-0,56
0,16
1,96
18
Inung
5
4
-0,6
-0,4
0,24
0,36
0,16
19
Rizki
5
4
-0,6
-0,4
0,24
0,36
0,16
20
Husen
5
4
-0,6
-0,4
0,24
0,36
0,16
21
Hasan
4
4
-1,6
-0,4
0,64
2,56
0,16
22
Monik
5
3
-0,6
-1,4
0,84
0,36
1,96
23
Baya
4
3
-1,6
-1,4
2,24
2,56
1,96
24
Yusuf
4
3
-1,6
-1,4
2,24
2,56
1,96
25
Lukman
3
3
-2,6
-1,4
3,64
6,76
1,96

Jumlah (∑)
140
109
0
0
12,6
34
21,8

Rerata
5,6
4,4





x = selisih nilai X dng rerata X;   y = selisih nilai Y dng rerata Y

               xy                12,6              12,6         12,6
  =  -----------  =  -------------  =  ---------  =  -------  =  0,46
       √(x²)(y²)       √34 x 21,8       √741,2       27,22

           2 x r½        2 x 0,46        0,92
 R   =  ---------  =  -----------   =  -----  =  0,63 (reliabel krn › 0,5)
           1 + r½        1 + 0,46        1,46

Pengujian Reliabilitas Tes Esei

              n             ∑σ²i         r11  = reliabilitas yang dicari
r11 = { ----- }{1 - -------}      ∑σ²i = jumlah varian skor tiap item
             n-1            σ²t          σ²t   = varian total

                                                 (∑xi       n  = jumlah soal
                                         ∑xi² - -----       N = jumlah responden
                                                    N
σ²i (varian skor tiap item) = -----------      
                                                N

                                                      ( ∑skor total)²
                            ∑kuadrat total  -  ----------------
                                                               N
σ²t (varian total) = -------------------------------------
                                                  N

Tabel Analisis Item Tes Esei


Nama
Nomor Item
Skor
To-tal
Kua-drat
Total
Kuadrat Nomor Item
x1
x2
x3
x4
x5
x6
x1²
x2²
x3²
x4²
x5²
x6²
Ariel
10
6
8
8
10
10
52
2704
100
36
64
64
100
100
Pasha
6
4
4
6
6
5
31
961
36
16
16
36
36
25
Kaka
8
2
6
8
7
8
39
1521
64
4
36
64
49
64
Duta
7
3
7
7
6
6
36
1296
49
9
49
49
36
36
Fadli
0
5
3
2
4
4
18
324
0
25
9
4
16
16
Giring
2
4
2
8
6
8
30
900
4
16
4
64
36
64
Once
4
3
6
6
6
6
31
961
16
9
36
36
36
36
Ian
5
5
5
7
7
7
36
1296
25
25
25
49
49
49
Candil
5
5
4
6
8
5
33
1089
25
25
16
36
64
25
Arman
3
6
3
4
6
6
28
784
9
36
9
16
36
36
Jumlh
50
43
48
62
66
65
334
11836
328
201
264
418
458
451

J u m l a h  (∑x²) = 2120

                 ( x1                50²
         x1² - -----      328  -  ----       
                   N                   10       328 - 250       78
σ²1 = -----------   =  ------------  =  ------------  =  ----  =  7,8
              N                   10                  10            10

                 ( x2                43²
         x2² - -----      201  -  ----       
                   N                   10       201 – 184,9     16,1
σ²2 = -----------   =  ------------  =  --------------  = -----  =  1,61
              N                   10                   10             10


                 ( x3                 48²
         x3² - -----      264  -  ----       
                   N                   10       264 – 230,4      33,6
σ²3 = -----------   =  ------------  =  --------------  =  -----  =  3,36
              N                   10                   10              10

                 ( x4                 62²
         x4² - -----      418  -  ----       
                   N                   10       418 – 384,4      33,6
σ²4 = -----------   =  ------------  =  --------------  =  -----  =  3,36
              N                   10                   10              10

                 ( x5                 66²
         x5² - -----      458  -  ----       
                   N                   10       458 – 435,6      22,4
σ²5 = -----------   =  ------------  =  --------------  =  -----  =  2,24
              N                   10                   10              10

                 ( x6                 65²
         x6² - -----      451  -  ----       
                   N                   10       451 – 422,5      28,5
σ²6 = -----------   =  ------------  =  --------------  =  -----  =  2,85
              N                   10                   10              10

Jumlah semua varian  = 7,8 + 1,61 + 3,36 + 3,36 + 2,24 + 2,85
            (σi²)            =  21,22

                                                      ( ∑skor total)²
                            ∑kuadrat total  -  ----------------
                                                               N
σ²t (varian total) = -------------------------------------
                                                  N
                                           334²                  111556
                            11836  -  ------      11836 - --------
                                            10                         10     
                         = -----------------  =  ------------------
                                      10                        10
                             11836 -11155,6       680,4
                         =  -------------------  =  -------  =  68,04
                                       10                   10

          n          ∑σ²i      6            21,22       6
r11 ={---}{1 - -----}= ---- x (1 - -------) = --- x 0,688 = 0,826
         n-1         σ²t      6-1          68,04       5

Tes yang diuji sangat reliabel, krn r = 0,826, lebih besar dari 0,5 

TUGAS :
1.  Ujilah keandalan (reliabilitas) data nilai tes pemahaman bacaan berikut ini dengan teknik splithalf!
X = 38, 63, 57, 68, 73, 75, 45, 45, 45, 54, 45, 45, 54, 54, 45
Y = 42, 48, 55, 46, 62, 56, 47, 36, 36, 27, 45, 45, 36, 36, 45

2. Ujilah kesahihan (validitas) nilai tes hasil uji coba (X) dengan mem-bandingkannya dengan nilai raport bahasa Indonesia (Y)!  Data nilai yang diperoleh sebagai berikut.
X = 70, 63, 56, 77, 70, 49, 70, 63, 56, 42, 70, 49, 70, 63, 70
Y = 84, 91, 84, 63, 56, 63, 84, 77, 70, 70, 84, 91, 42, 91, 98

3. Hasil tes soal esei sebanyak tiga soal dari delapan siswa (responden) diperoleh data sebagai berikut.

No.
Nama Responden
Soal Nomor
    1
    2
    3
  1
Tia
   56
   56
   49
  2
Nia
   63
   63
   56
  3
Micky
   49
   49
   49
  4
Adit
   21
   63
   49
  5
Cindy
   28
   21
   35
  6
Haikal
   28
   35
   49
  7
Rindu
   35
   49
   63
  8
Adi
   42
   56
   49
     Ujilah keandalan (reliabilitas) soal tes esei tersebut!

4       Akan dibandingkan pengaruh model pengajaran analisis kalimat. Di Kelas A digunakan model tata bahasa tagmemik, di kelas B digunakan model tata bahasa kasus. Setelah diadakan tes didapatkan data sbb.
Kelas A : 90, 85, 80, 80, 75, 75, 70, 65, 60, 55, 50, 40
Kelas B : 65, 60, 60, 55, 55, 50, 50, 45, 45, 40, 35, 35
Ujilah efektivitas model pengajaran tersebut dengan Uji-t! Taraf signifikansi = 0,01 

5. Akan dibandingkan efektivitas ancangan pengajaran bahasa. Di Kelas A digunakan ancangan Total Physical Response, kelas B ancangan The Silent Way, dan Kelas C ancangan Sugestopedy. Setelah diadakan tes (setelah eksperimen) didapatkan data sbb.
Kelas A : 66, 60, 57, 54, 51, 48, 48, 45, 42, 36
Kelas B : 57, 54, 51, 48, 45, 45, 42, 39, 36, 33
Kelas C : 45, 42, 42, 39, 39, 36, 36, 33, 33, 30
Ujilah efektivitas ancangan pengajaran tersebut dengan Uji Fisher (Anava)!  Taraf signifikansi = 0,05.

HIPOTESIS STATISTIK

Ø Hipotesis yg dikemukakan dng kalimat, hrs dpt diformulasikan ke dlm hipotesis statistik. Dengan demikian dpt diberi kriteria pengujiannya, dan kriteria diterima/ditolaknya hipotesis itu
Ø Hal ini dituntut,jika digunakan statistika sbg alat analisis data.
Ø Hipotesis statistik: hipotesis nol (Ho) & hipotesis satu (H1)
Ø Ho = hipotesis kesamaan, yakni hipotesis yg menyatakan tdk ada perbedaan, tdk ada pengaruh, tdk ada korelasi
Ø H1 (hipotesis penelitian) = hipotesis ketdksamaan, hipotesis ada pengaruh/ada korelasi
Ø Yg dinyatakan dlm hipotesis kualitatif biasanya H1
Ø Jika H1 dinyatakan, tdk perlu dinyatakan Ho

Contoh:
Hipotesis : Ada perbedaan pengaruh antara  Metode Diskusi dengan Motode Ceramah dlm pembelajaran Sastra
Hipotesis Statistik :  Ho  : μX – μY = 0
H1  : μX – μY  ≠ 0

Hipotesis : Metode Diskusi  lebih efektif  daripada  Motode Ceramah dlm pembelajaran Sastra di SMA
Hipotesis Statistik :  Ho  : μX – μY ≤ 0
H1  : μX – μY  > 0

Hipotesis : Ada korelasi antara sikap siswa terhadap sastra dengan prestasi belajar Apresiasi Sastra di SMA
Hipotesis Statistik :  Ho  : rYX   0   ]  rYX = korelasi Y 
H1  :  rYX  >  0  ]            terhadap X

Ø Hipotesis statistik harus disertai kriteria pengujian hipotesis: Ho ditolak jika bagaimana, Ho diterima jika bagaimana.
Ø Penolakan Ho sudah berarti penerimaan H1, dan sebaliknya
Ø Jika sudah menyatakan penolakan/penerimaan Ho, tidak perlu menyatakan penerimaan/penolakan H1.
Ø Contoh: jika pengujian hipotesis menggunakan t-test, sebelum mengajukan kriteria, harus mencari nilai t dlm tabel lebih dulu
Ø Caranya, dng mencari derajat kebebasan dan taraf signifikansi
Ø Taraf signifikansi (ts) biasanya antara 0,05 dan 0,01
Ø Dlm penelitian ilmu sosial: 0,01 ts tinggi, 0,05 ts rendah
Ø Mencari derajat kebebasan (dk): jumlah sampel (n) – 1, (n – 1)
Ø Jika jumlah sampel 100 orang, dk-nya = 100 – 1 = 99
Ø Jika dk = 99, ts = 0,05; kriteria pengujiannya = t(0,05),99
Ø Setelah dicari dlm tabel distribusi t, ditemukan nilai t = 1,66
Ø Kriteria Pengujian: Terima Ho jika t ≤ 1,66
 Tolak  Ho jika t > 1,66

STATISTIK SELISIH DUA RATA-RATA
Ø Uji beda pengaruh menggunakan statistik selisih dua rata-rata.
Ø Uji rata-rata sederhana menggunakan uji-t (t-test), uji lebih dari dua rata-rata menggunakan Anava (Analysis of Variance)
Ø Analisis tdk cukup dg membandingkan hitungan rata-rata saja
Ø Penggunaan taraf signifikansi/taraf ketidakpercayaan menun-jukkan perbedaan itu tidak hanya secara kebetulan.
Ø Adanya taraf signifikansi, analisis statistik digunakan utk menggeneralisasi simpulan yg lebih luas, krn tdk scr kebetulan
Ø Taraf signifikansi (ts) = kemungkinan salah dlm mengambil simpulan. Misal, ts 0,05 = setiap sampel 100 dimungkinkan salah 5, ts 0,01 = setiap sampel 100 dimungkinkan salah 1
Ø Utk ilmu sosial hal itu dpt, namun utk ilmu yg perlu presisi tinggi, ts sangat kecil.
Ø Dlm ilmu kedokteran tdk mungkin setiap 100 salah 1 apalagi 5

Pengujian dengan Uji-t (t-test)
Ø Uji t ada 2 macam: uji t independent dan uji t non-independen
Ø Uji t independen = 2 kelompok yg dibandingkan tdk saling mempengaruhi, karena 2 kelompok itu berbeda respondennya.
Ø Uji t non-independen = membandingkan pretes dan postes dari suatu klas yg sama. Tes ini utk menguji efektivitas pengajaran

Uji t  Independen

Rumus:                       X1   -   X2
               t  =  -------------------------------
                         ∑x1² + ∑x2²     1      1
                         ( ------------- ) (--- + ---)
                            n1 + n2 – 2     n1    n2

X1  = rata-rata nilai kelas A;        X2  = rata-rata nilai kelas B
x1   = selisih nilai dikurangi rata-rata untuk kelas A (X1 – X1)
x2   = selisih nilai dikurangi rata-rata untuk kelas B (X2 – X2)
n1   = jumlah sampel kelas A;      n2   = jumlah sampel kelas B
dk/df (derajad kebebasan/degree of freedom) = n1 + n2 – 2
ts (taraf signifikansi) = 0,05(signifikan); 0,01(sangat signifikan)

Contoh Penerapan:
Akan dibandingkan pengaruh metode diskusi dan metode ceramah dalam pengajaran Sastra di SMA. Di kelas A digunakan metode diskusi, di kelas B digunakan metode ceramah. Setelah diadakan tes didapatkan data sbb.
Kelas A : 18, 17, 16, 16, 16, 15, 15, 15, 14, 14, 13, 12, 11, 10, 8
Kelas B : 13, 12, 12, 11, 11, 11, 10, 10, 10, 10,  9,  9,  8,  7,  7


Penghitungan untuk Mencari t

No
X1
x1
x1²
No
X2
x2
x2²
1
18
+4
16
1
13
+3
9
2
17
+3
9
2
12
+2
4
3
16
+2
4
3
12
+2
4
4
16
+2
4
4
11
+1
1
5
16
+2
4
5
11
+1
1
6
15
+1
1
6
11
+1
1
7
15
+1
1
7
10
0
0
8
15
+1
1
8
10
0
0
9
14
0
0
9
10
0
0
10
14
0
0
10
10
0
0
11
13
-1
1
11
9
-1
1
12
12
-2
4
12
9
-1
1
13
11
-3
9
13
8
-2
4
14
10
-4
16
14
7
-3
9
15
8
-6
36
15
7
-3
9
210
0
106
150
0
44
X1
14


X2
10



n1 = 15     df = (15 + 15) – 2 = 28 )  t tabel = t (0,05),28 = 1,70
n2 = 15     taraf signifikansi 0,05  ) 

Kriteria Pengujian :  Tolak  Ho,  jika t (rasio)  >  1,70
                               Terima Ho, jika t (rasio)    1,70
Kemudian dicari t (rasio) atau t yang harus dihitung dari data.

                   X1   -   X2
t  =  -------------------------------
           ∑x1² + ∑x2²     1      1
           ( ------------- ) (--- + ---)
              n1 + n2 – 2      n      n

                   14   -   10                           4                      4
t  =  -------------------------------  =  --------------- = ----------------
           106   +   44     1      1         150     2       √ 5,35 x 0,13
           ( ------------- ) (--- + ---)        (-----) (---)
             15 + 15 – 2     15    15            28     15

            4             4
   =  ---------  =  -----  =  4,76     ( 4,76 > 1,70;  jadi Ho ditolak)
       √ 0,695      0,84

Simpulan: Secara signifikan metode diskusi lebih efektif dari-
                pada metode ceramah dalam pengajaran sastra.

Uji t  Non-independen

Rumus :                           Keterangan: 
                 D                    D = selisih antara postes dng pretes
t  =  ------------------ D = rata2 selisih antara postes dg pretes
                 (∑D)²           N = jumlah sampel
             D² - -------   Taraf signifikansi : 0,05  atau  0,01
                       N              Derajat kebebasan = N – 1(bukan n+n-2)
             -------------  Prinsip mencari t tabel sama seperti  
              N (N – 1)           pada uji t independen

Contoh Penerapan :
Akan diuji keefektifan pelaksanaan pengajaran sastra, thd satu kelas eksperimen yg terdiri atas 15 siswa. Eksperimen menggu-nakan metode CBSA. Maka dibandingkan hasil pretes dan postes
Hasil Pretes: 10, 9, 8, 11, 10, 7, 10, 9, 8, 6, 10, 7, 10, 9, 10
Hasil Postes: 12, 13, 12, 9, 8, 9, 12, 11, 10, 10, 12, 13, 6, 13, 14

Ø Nilai pretes dan postes adalah nilai murid yg sama, maka yg dicari selisihnya adalah nilai murid yg sama.
Ø Maka, urutan data tdk dari besar ke kecil spt pd uji t independ

Penghitungan untuk Mencari t

No
Pretes
Postes
D
 Nilai t table = t (0,05),14 = 1,76
 Kriteria Pengujian:
 Tolak  Ho,  jika t (rasio) > 1,76
 Terima Ho, jika t (rasio) ≤ 1,76
               2                         2
 t = ---------------- = -------------
                 (30)²                 900 
          164 - ------          164 - ----
                     15                      15
           -------------          ----------
           15 (15 – 1)         15 x 14

             2         2           2
 t = ------------- = ------- = -------
        164 – 60    √ 104    √ 0,49
          ----------       -----
210                         210

        2
   = ----- = 2,84.  Ho ditolak krn
       0,7               > dari t tabel
1
10
12  
+2
4
2
9
13
+4
16
3
8
12
+4
16
4
11
9
-2
4
5
10
8
-2
4
6
7
9
+2
4
7
10
12
+2
4
8
9
11
+2
4
9
8
10
+2
4
10
6
10
+4
16
11
10
12
+2
4
 12
7
13
+6
36
13
10
6
-4
16
14
9
13
+4
16
15
10
14
+4
16

Jumlah
30
164

Rata-rata (D)
2

Simpulan: Pengajaran sastra dng metode CBSA sangat efektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar