BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Fenomena bahasa akan terus bermunculan
seiring dengan perkembangan zaman. Fenomena bahasa ini muncul karena sifat
bahasa yang dinamis. Kehidupan manusia sebagai pengguna bahasa yang tidak tetap
dan selalu bergerak menyebabkan bahasa selalu berubah. Oleh karena itu
fenomena-fenomena bahasa akan terus muncul karena keterikatan manusia dengan
bahasa yang sangat erat.
Melihat kemajuan dan penggunaan bahasa
yang cukup signifikan dan beragam menjadikan pemakai bahasa harus berpikir jeli
dalam mengemasnya menjadi kumpulan kata atau kalimat yang menarik, dinamis,
khas dan unik, berbobot, elegan serta persuasif agar pesan dapat di terima dan
di pahami dengan mudah dan jelas. Pilihan untuk menggunakan bahasa lugas dengan
konsep-konsep konkrit merupakan salah satu upaya penyampai pesan dalam
menghindari penafsiran-penafsiran ganda. Namun ketika konsep-konsep konkrit
tersebut tidak dapat membangkitkan gambaran yang lebih menarik, variatif dan
mudah diingat dalam pikiran penerima pesan, tantangan yang harus dihadapi
adalah merubahnya menjadi suatu gambaran sederhana yang mudah dipahami dengan
melibatkan konsep-konsep abstrak dan pengalaman hidup atau cara pandang di
dalamnya. Oleh karena itu penulis akan membahas tentang Metafora atau gaya
bahasa beserta jenis dan contohnya.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
pemakalah membatasi permasalahan dalam makalah ini, sebagai berikut
1.
Apa pengertian Metafora
menurut para ahli ?
2.
Apa saja jenis-jenis
Metafora dan bagaimana contohnya ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari
makalah ini ialah, sebagai berikut
1.
Mengetahui pengertian
Medan Makna menurut Para Ahli
2.
Mengetahui jenis-jenis
Metafora dan contohnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metafora
Metafora
mengandung unsur-unsur yang kadang-kadang tidak di sebutkan secara eksplisit. Metafora
menurut Moeliono, (2008: 580) Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata
bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang mendasarkan
persamaan atau perbandingan.
Menurut Kridalaksana (2003: 106) Metafora adalah pemakaian kata
atau ungkapan lain untuk objek atau konsep lain berdasarkan kias atau
persamaan.
Menurut Keraf (2007: 139) Metafora adalah semacam
analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk
singkat.
Menurut Stephen Ullman (1972:203) Metaphore is the thing we are
talking about and that to which we are comparing it (Metafora adalah sesuatu yang sedang kita perbincangkan dan sesuatu yang
kita perbandingkan dengannya. Referen yang pertama disebut tenor, sedangkan referen
yang kedua disebut wahana.
Menurut Subroto (2006: 46) Metafora, yaitu gaya bahasa yang dibentuk karena terdapat kesamaan atau kemiripan
antara tenor dengan wahana. Tenor itu diperbandingkan atau di persamakan
atau di identifikasikan sebagai wahana.
Menurut Pradopo (1994:66) Metafora merupakan bentuk
perbandingan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat.
Lakoff dan Johnson (2003:3) menyatakan
bahwa metafora merupakan suatu hal yang di peroleh dan di mengerti secara
kognitif dari pengalaman hidup sehari-hari. Metafora bukan hanya sebuah ucapan
atau perkataan tetapi juga sebagai suatu cara atau strategi seseorang untuk
menyampaikan pemikirannya dengan bahasa metaforis.
Evans dan Green (2006:38) menyebutkan
bahwa Metafora adalah suatu fenomena di mana suatu ciri dalam sebuah hal secara
sistematis terstruktur dalam hal lain.
B.
Jenis-jenis Metafora dan Contohnya
Metafora sebagai pembanding langsung
tidak menggunakan kata-kata seperti dan lain-lain, sehingga
pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Salah satu unsur yang
dibandingkan, yaitu citra, memiliki sejumlah komponen makna dan biasanya hanya
satu dari komponen makna tersebut yang relevan dan juga dimiliki oleh unsur
kedua, yaitu topik. Berikut adalah jenis-jenis Metafora dan contohnya
a. Jenis Metafora menurut Mansoer Pateda
1.
Metafora Antropormorfis
2. Metafora
Binatang
3.
Metafora Sinestik
b. Jenis Metafora menurut Ulman
1.
Metafora Antropormorfis
2. Metafora
Binatang
3.
Metafora Sinestik
4. Metafora dari Konkrit ke Abstrak
Berikut
penjelasan dari metafora di atas beserta contohnya
1.
Metafora Antropormorfis
Yaitu Metafora yang di namai berdasarkan
nama-nama bagian tubuh manusia atau
sebaliknya, nama bagian tubuh manusia dinamai berdasarkan nama bagian tubuh
binatang atau benda-benda mati lainnya.
Contohnya
sebagai berikut
1) Daun
telinga : Muslih mempunyai daun
telinga yang lebar
2) Lidah
tajam : Lidah tajamnya mulai keluar
3) Hidung
belang : Pak rono adalah laki-laki hidung belang
4) Tangan
kursi : Buatlah tangan kursi yang
bagus
2. Metafora
Bintang
Yaitu Metafora yang bersumber dari dunia
Binatang, pemberian nama di dasarkan sifat-sifat binatang dan unsur-unsur tubuh
Binatang.
Contonya sebagai
berikut
1) Mengepakkan
sayapnya : Raisya telah mengepakkan
sayapnya
2) Anjing
dan kucing : Kalian bertengkar terus
bagaikan anjing dan kucing
3) Kuping
gajah
4) Kumis
kucing
3. Metafora
Sinestik
Yaitu metafora yang di ciptakan
berdasarkan pada pengalihan indra yang satu ke indra yang lain.
Contohnya
sebagai berikut
1) Sikapnya
kasar : Lana adalah laki-laki jahat dan
sikapnya kasar
2) Musiknya
keras : Musiknya keras sekali sampai aku tak mengikutinya
3) Sedap
di pandang mata
4. Metafora
Konkrit ke Abstrak
Kata
bintang secara leksikal mengacu pada benda angkasa yang bersinar cemerlang,
dan bersifat konkret. Abstraknya yaitu bintang tamu, bintang kelas dan
bintang radio
Contoh lain sebagai berikut
1) Kepala : Kepala rumah tangga, kepala Desa dan
kepala sekolah
2) Kembang : Kembang desa dan kembang Api
3) Tiang : - Menjadi tiang keluarga tidaklah
mudah
- Si tiang listrik bersolek menyolok
Adapun jenis Metafora lain menurut
Pateda dan Pradoko yaitu
1.
Metafora mati
Yaitu
metafora yang sudah tidak dapat di tentukan makna konotasinya, langsung
mengarah pada makna sebenarnya.
Contohnya yaitu
1) Lengan
kursi : Lengan kursi itu patah
2) Mulut
botol
2. Metafora
hidup
Yaitu metafora yang masih dapat di
tentukan makna dasar dari konotasinya.
Contohnya yaitu
1) Pohon
itu melambai-lambai terkena hembusan angin
2) Kegelapan
malam menelan bumi
3) Mobilnya
berlari sangat kencang
III.
PENUTUP
A.
Simpulan
Menurut kami Metafora adalah suatu
strategi untuk menyampaikan pesan menggunakan pemakaian kata atau ungkapan lain
secara implisit dengan membandingkan suatu hal yang abstrak dengan hal konkret.
Jenis-jenis Metafora yaitu, Metafora Antropormorfis, Metafora Binatang,
Metafora Sinestik, Metafora dari Konkrit ke Abstrak, Metafora mati dan Metafora
hidup.
B. Saran
Menyadari bahwa
penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Mempelajari Metafora
tidaklah mudah, maka dari itu perlu adanya pembelajaran yang lebih dalam
tentang Metafora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar