Minggu, 12 Juni 2016

Makalah Metafora



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena bahasa akan terus bermunculan seiring dengan perkembangan zaman. Fenomena bahasa ini muncul karena sifat bahasa yang dinamis. Kehidupan manusia sebagai pengguna bahasa yang tidak tetap dan selalu bergerak menyebabkan bahasa selalu berubah. Oleh karena itu fenomena-fenomena bahasa akan terus muncul karena keterikatan manusia dengan bahasa yang sangat erat.
Melihat kemajuan dan penggunaan bahasa yang cukup signifikan dan beragam menjadikan pemakai bahasa harus berpikir jeli dalam mengemasnya menjadi kumpulan kata atau kalimat yang menarik, dinamis, khas dan unik, berbobot, elegan serta persuasif agar pesan dapat di terima dan di pahami dengan mudah dan jelas. Pilihan untuk menggunakan bahasa lugas dengan konsep-konsep konkrit merupakan salah satu upaya penyampai pesan dalam menghindari penafsiran-penafsiran ganda. Namun ketika konsep-konsep konkrit tersebut tidak dapat membangkitkan gambaran yang lebih menarik, variatif dan mudah diingat dalam pikiran penerima pesan, tantangan yang harus dihadapi adalah merubahnya menjadi suatu gambaran sederhana yang mudah dipahami dengan melibatkan konsep-konsep abstrak dan pengalaman hidup atau cara pandang di dalamnya. Oleh karena itu penulis akan membahas tentang Metafora atau gaya bahasa beserta jenis dan contohnya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pemakalah membatasi permasalahan dalam makalah ini, sebagai berikut
1.      Apa pengertian Metafora menurut para ahli ?
2.      Apa saja jenis-jenis Metafora dan bagaimana contohnya ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari makalah ini ialah, sebagai berikut
1.      Mengetahui pengertian Medan Makna menurut Para Ahli
2.      Mengetahui jenis-jenis Metafora dan contohnya



BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metafora
Metafora mengandung unsur-unsur yang kadang-kadang tidak di sebutkan secara eksplisit. Metafora menurut Moeliono, (2008: 580) Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang mendasarkan persamaan atau perbandingan.
Menurut Kridalaksana (2003: 106) Metafora adalah pemakaian kata atau ungkapan lain untuk objek atau konsep lain berdasarkan kias atau persamaan. 
Menurut Keraf (2007: 139) Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk singkat.
Menurut Stephen Ullman (1972:203) Metaphore is the thing we are talking about and that to which we are comparing it (Metafora adalah sesuatu yang sedang kita perbincangkan dan sesuatu yang kita perbandingkan dengannya. Referen yang pertama disebut tenor, sedangkan referen yang kedua disebut wahana.
Menurut Subroto (2006: 46) Metafora, yaitu gaya bahasa yang dibentuk karena terdapat kesamaan atau kemiripan antara tenor dengan wahana. Tenor itu diperbandingkan  atau di persamakan atau di identifikasikan sebagai wahana.
Menurut Pradopo (1994:66) Metafora merupakan bentuk perbandingan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat.
Lakoff dan Johnson (2003:3) menyatakan bahwa metafora merupakan suatu hal yang di peroleh dan di mengerti secara kognitif dari pengalaman hidup sehari-hari. Metafora bukan hanya sebuah ucapan atau perkataan tetapi juga sebagai suatu cara atau strategi seseorang untuk menyampaikan pemikirannya dengan bahasa metaforis.
Evans dan Green (2006:38) menyebutkan bahwa Metafora adalah suatu fenomena di mana suatu ciri dalam sebuah hal secara sistematis terstruktur dalam hal lain.




B. Jenis-jenis Metafora dan Contohnya
Metafora sebagai pembanding langsung tidak menggunakan kata-kata seperti dan lain-lain, sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Salah satu unsur yang dibandingkan, yaitu citra, memiliki sejumlah komponen makna dan biasanya hanya satu dari komponen makna tersebut yang relevan dan juga dimiliki oleh unsur kedua, yaitu topik. Berikut adalah jenis-jenis Metafora dan contohnya
a. Jenis Metafora menurut Mansoer Pateda
1.      Metafora Antropormorfis
2.      Metafora Binatang
3.      Metafora Sinestik
b. Jenis Metafora menurut Ulman
1.      Metafora Antropormorfis
2.      Metafora Binatang
3.      Metafora Sinestik
4.   Metafora dari Konkrit ke Abstrak
Berikut penjelasan dari metafora di atas beserta contohnya
1. Metafora Antropormorfis
Yaitu Metafora yang di namai berdasarkan nama-nama bagian tubuh manusia atau sebaliknya, nama bagian tubuh manusia dinamai berdasarkan nama bagian tubuh binatang atau benda-benda mati lainnya.
Contohnya sebagai berikut
1)      Daun telinga    : Muslih mempunyai daun telinga yang lebar
2)      Lidah tajam     : Lidah tajamnya mulai keluar
3)      Hidung belang : Pak rono adalah laki-laki hidung belang
4)      Tangan kursi    : Buatlah tangan kursi yang bagus
2. Metafora Bintang
Yaitu Metafora yang bersumber dari dunia Binatang, pemberian nama di dasarkan sifat-sifat binatang dan unsur-unsur tubuh Binatang.
Contonya sebagai berikut
1)      Mengepakkan sayapnya   : Raisya telah mengepakkan sayapnya
2)      Anjing dan kucing  : Kalian bertengkar terus bagaikan anjing dan kucing
3)      Kuping gajah
4)      Kumis kucing

3. Metafora Sinestik
Yaitu metafora yang di ciptakan berdasarkan pada pengalihan indra yang satu ke indra yang lain.
Contohnya sebagai berikut
1)      Sikapnya kasar  : Lana adalah laki-laki jahat dan sikapnya kasar
2)      Musiknya keras : Musiknya keras sekali sampai aku tak mengikutinya
3)      Sedap di pandang mata
4. Metafora Konkrit ke Abstrak
Kata bintang secara leksikal mengacu pada benda angkasa yang bersinar cemerlang, dan bersifat konkret. Abstraknya yaitu bintang tamu, bintang kelas dan bintang radio
Contoh lain sebagai berikut
1)      Kepala      : Kepala rumah tangga, kepala Desa dan kepala sekolah
2)      Kembang  : Kembang desa dan kembang Api
3)      Tiang         : - Menjadi tiang keluarga tidaklah mudah
  - Si tiang listrik bersolek menyolok
Adapun jenis Metafora lain menurut Pateda dan Pradoko yaitu
1.      Metafora mati
Yaitu metafora yang sudah tidak dapat di tentukan makna konotasinya, langsung mengarah pada makna sebenarnya.
Contohnya yaitu
1)      Lengan kursi     : Lengan kursi itu patah
2)      Mulut botol
      2.   Metafora hidup
Yaitu metafora yang masih dapat di tentukan makna dasar dari konotasinya.
Contohnya yaitu
1)      Pohon itu melambai-lambai terkena hembusan angin
2)      Kegelapan malam menelan bumi
3)      Mobilnya berlari sangat kencang






III. PENUTUP
A. Simpulan
Menurut kami Metafora adalah suatu strategi untuk menyampaikan pesan menggunakan pemakaian kata atau ungkapan lain secara implisit dengan membandingkan suatu hal yang abstrak dengan hal konkret. Jenis-jenis Metafora yaitu, Metafora Antropormorfis, Metafora Binatang, Metafora Sinestik, Metafora dari Konkrit ke Abstrak, Metafora mati dan Metafora hidup.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Mempelajari Metafora tidaklah mudah, maka dari itu perlu adanya pembelajaran yang lebih dalam tentang Metafora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar